Monday, September 19, 2011

Belajar dan Pembelajaran


 Rangkuman Bab 1
URUTAN PROSES KERJA GURU
I.         URUTAN PROSES KERJA GURU
1.      Urutan pertama
Kemampuan penguasaan materi  pelajaran menjadi modal para guru dalam menjalankan tugasnya. Seorang guru harus mengajarkan pelajaran sesuai dengan keahlian menurut ijazahnya, selain itu seorang guru perlu mengajar dengan kiat berikut :
a.       Memobilisasi kemampuan dan kemauan
b.      Mengajar berdasarkan program semester dan satpel
c.       Mengajar atas dasar prinsip
d.      Menggunakan media / alat bantu
e.       Berdedikasi tinggi
Catatan : apabila guru dalam mengajar sesuai dengan bidang yang dikuasainya berdasarkan ijazah dan dalam mengajar menggunakan kiat-kiat tersebut maka guru telah berhasil menjalankan tugasnya, karena telah melaksanakan tugas dengan maju dan terpadu.
2.      Ciri-ciri seorang pemimpin yang diharapkan
a.       Memiliki fisik yang sehat
b.      Berpengetahuan luas tapi tidak identik dengan berpendidikan tinggi
c.       Yakin bahwa tujuan organisasi tercapai berkat kepemimpinannya
d.      Mengetahui sifat hakiki tujuan yang akan dicapai
e.       Memiliki gambaran yang luas dam menyeluruh terhadap segala aspek kegiatan organisasi
3.      Tipe-tipe pemimpin
Ada 5 tipe pemimpin yaitu :
1.      Tipe Pemimpin otokratis ( mementingkan diri sendiri )
2.      Tipe pemimpin militeristis ( susah berintegrasi dengan bawahan )
3.      Tipe pemimpein peternalistis ( bersifat seolah-olah paling )
4.      Tipe pemimpin kharismatik ( memiliki daya tarik yang luar biasa )
5.      Tipe pemimpin demokratis ( pemimpin paling tepat dalam berorganisasi modern ini )
4.      Manajemen dan profesionalisme
Yaitu suatu ketrampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang ditentukan sebelumnya dengan menggerakan orang lain dalam suatu organisasi.
Fungsinya untuk perencanaan, pengorganisaian, penggerakan, dan pengawasan.
5.      Profesionalisme
Berasal dari kata professus yang artinya sumpah yang bersifat keagamaan.
Profesionalisme mengandung makna :
1.      Adanya keahlian, ditunjang oleh pengetahuan, wawasan, dan ketrampilan
2.      Adanya tanggungjawab atas keahlian dan penerapannya
3.      Adanya perilaku kolegial dan saling menghormati
6.      Komunakasi manajemen
Organisasi sebagai karya dari menejemen, di dalamnya ada pembagian tugas antara pemimpin dan bawahan. Dalam organisasi terjadi komunikasi 3 dimensi, yaitu :
1.      Komunikasi vertikal : komunikasi vertikal dari pimpinan kepada bawahan atau sebaliknya
2.      Komunikasi horizontal : komunikasi antar bawahan atau bawahan dengan penanggungjawab
3.      Komunikasi eksternal : komunikasi antara manajer dengan orang-orang di luar organisasi
7.      Penerapannya di sekolah
Kegiatan menejemen di sekolah sudah berjalan sejak lama tapi beberapa fungsi menejemen belum berjalan atau kadar pelaksanaannya masih kurang.
Kepala sekolah  sebagai supervisor perlu memonitoring kerja guru, kunjungan kelas secara periodik, atau sewaktu-waktu mendadak.
8.      Analisis staf dan karya staf yang paripurna
Pemimpin, manajer atau kepala sekolah dibebani pekerjaan yang luar biasa banyak. Manajer harus mampu memanfaatkan jasa staf berbentuk complete staf work, ia akan dapat mengambil keputusan jauh lebih cepat dan akurat sekaligus terbebaskan dari beban kerja yang bersifat rutin.
a.       Arti staf dalam menejemen modern
Staf bertugas membantu pimpinan dalam menhadapi masalah konsepsional ataupun operasional
b.      Fungsi analisis staf dan completed staf work
Dalam pelaksanaan tugas, staf dalam membantu pimpinan menggunakan model-model, teknik, format , instrument dan sebagainya. Salah satu metode yang digunakan adalah metode pemecahan masalah, dalam hal ini diperlukan analisis staf.

II.      ANALISIS STAF
Adalah tatalaku dalam mengolah dan menyimpulkan data, fakta dan informasi untuk menghasilkan saran dalam bentuk kertas kerja staf.

III.   COMPLETED STAF WORK
     Perwujudan bantuan staf yang baik adalah completed staf work, yaitu suatu bentuk penyajian hasil karya staf secara lengkap, dengan demikian pimpinan staf siap menyetujui.
1.         Penerapan di sekolah
     Kepala sekolah dimungkinkan menunjuk pembantu kepala sekolah sebanyak 4 orang yaitu :    PKS urusan kurikulum, PKS urusan kesiswaan, PKS urusan sarana, PKS urusan hubungan kerja dengan kelompok, instansi, ormas, dll.
2.         Guru dan profesionalisme
a.       Pemanfaatan peranan guru
1.      Cirri-ciri seorang pemimpin yang diterapkan kepadanya,
2.      Jadikanlah seorang guru tipe pimpinan yang demokratis
3.      Fungsi manajemen dihayati dan dilaksanakan dalam pengelolaan kelas
4.      Jadikanlah guru sebagai staf kepala sekolah dalam kegiatan tertentu

b.      Profesionalisme
      Akan besar manfaatnya jika seorang guru memahami makna profesionalisme. Para guru akan memiliki kemampuan sebagai berikut :
o   Mampu menguasai materi pelajaran
o   Mampu merencanakan proses belajar mengajar
o   Mampu melaksanakannya
o   Mampu melakukan evaluasi
o   Mampu mendiagnosa kesulitan siswa
o   Mampu melaksanakan administrasi guru

3.         Siswa dan hasil belajar
Agar kebutuhan belajar terpenuhi :
a.       Adakanlah guru yang berkemampuan dan professional
b.      Gunakanlah kurikulum yang berlaku
c.       Sediakan sarana dan prasarana
d.      Laksanakan manajemen secara tertib
e.       Pergunakan teknologi yang mutahir
f.       Pergunakan dana yang ada seefisien mungkin
g.      Sediakanlah sumber belajar
h.      Lakukan pengawasan kualitas belajar
i.        Adakanlah evaluasi yang diselenggarakan oleh guru

IV.   PEMANTAPAN
       Dalam upaya optimalisasi komponen sekolah, masih perlu dimantapkan dengan unsure penguat sebagai berikut :
1.      Wawasan wiyatamanggala
2.      Kreativitaas
3.      Loyalitas


V.      CIRI KHAS
       Adalah bentuk kegiatan sekolah, sebagai kerjasama orang-orang aktif dan kreatif untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih secara kualitatif dan kuantitatif.
Tujuannya adalah :
a.       Memupuk semangat dan kerjasamasesama warga sekolah
b.      Memupuk rasa bangga terhadap situasi dan prestasi sekolah
c.       Menumbuhkan kreativitas untuk mewujudkan sekolah yang mandiri

Rangkuman Bab 2
PENGATURAN WAKTU DALAM PENGELOLAAN PENGAJARAN
 DI SEKOLAH ( CLASS SCHEDULING)
I.         PENGERTIAN
Class scheduling adalah seluruh usaha, dilakukan oleh sekolah dan guru untuk menggunakan waktu secara efektif dan efisien dengan perencanaan dan pengorganisasian yang baik.

II.      TUJUAN
a.       Tujuan umum
Mengembangkan kemampuan, sikap dan keterampilan professional guru untuk menggunakan waktu secara terjadwal, efektif dan efisien.
b.      Tujuan khusus
1.      Mengidentifikasi masalah waktu dalam PMB secara efektif dan efisien
2.      Membedakan lima konsep waktu
3.      Menyelesaikan masalah waktu
4.      Memprogramkan pengisian jam kosong
5.      Melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien
6.      Menyelesaikan cara pengelolaan kelas
7.      Menerima pandangan baru ( system PKG/SPKG)
8.      Menjabarkan strategi pengajaran dalam PBM
9.      Memprogramkan pemanfaatan lab.
III.   MATERI
1.      Penyebab terjadi masalah waktu
o   Hari efektif banyak terkurangi oleh kegiatan di luar kalender pendidikan
o   Guru terlambat masuk kelas
o   Guru mengajar tanpa program satuan pelajaran
o   Guru sering tidak hadir
o   Waktu luang tidak dimanfaatkan untuk ke perpustakaan
o   Lab. Belum dimanfaatkan secara maksimal
o   Jadwal pelajaran yang kurang efisien
o   Guru belum mampu mengalokasikan waksu sesuai waktu pada LKS
o   Dll
2.      Lima konsep waktu
a.       Allotted time ( waktu yang ditetapkan )
b.      Available time ( waktu yang tersedia )
c.       Engaged time ( available time – waktu mengelola kelas )
d.      Academic time ( engaged time – guru menegur siswa yang mengganggu )
e.       Efficient academic engaged time
Unsur KBM yang effektif dan efisien yaitu adanya perencanaan dan pelaksanaan KBM
3.      Tolok ukur CBSA
Ciri-ciri CBSA :
a.       Kelas dibagi kelompok
b.      Pelajaran diberikan dengan tugas berkelompok
c.       Pelajaran dilaksanakan dengan berdiskusi
d.      Siswa dapat belajar dengan lembaran tugas
e.       Hasil karya siswa dipajang
f.       Hasil kerja kelompok dibahas bersama
g.      Menggunakan metode yang bervariasi
Untuk membedakan kadar keaktifan siswa, Mc. Keachie mengemukakan 7 dimensi untuk KBM yaitu :
1.      Partisipasi siswa dalam menentukan tujuan KBM
2.      Partisipasi siswa dalam melaksanakan KBM
3.      Keeratan hubungan kelas sebagai kelompok
4.      Penerimaan guru terhadap perbuatan siswa yang kurang relevan
5.      Kesepakatan yang diberikan kepada siswa untuk mengambil keputusan
6.      Jumlah waktu yang digunakan untuk menangani permasalahan pribadi siswa


Rangkuman Bab 3
PEMANTAPAN KERJA GURU ( PKG / SPKG )

I.     LATAR BELAKANG
Untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah melakukan beberapa program yang dilaksanakan  Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang  ditangani oleh Dikmenum yaitu membangun gedung-gedung baru sebagai sarana pendidikan, menambah buku-buku perpustakaan, meningkatkan profesionalisme guru dan kepala sekolah.
Untuk meningkatkan profesionalisme guru pemerintah mengadakan berbagai penataran. Dari 3 penataran yang dilakukan dikmenum penataran guru dengan system PKG/SPKG adalah yang terbaik.
Ruang lingkup PKG adalah tingkat provinsi atau regional sedangkan SPKG ruang lingkupnya Kabupaten/Kota. Kepala Sekolah sebagai penanggungjawab UPT baik sebagai penyelenggara SPKG maupun bukan.
Kegiatan Latihan Kerja Kepala Sekolah ( LKKS ) merupakan salah satu usaha untuk menunjang kelangsungan hidup PKG/SPKG dan penatarannya dalam menunjang profesionalisme guru.
II.      TUJUAN
1.      Umum
a.       Kepala sekolah memiliki  pengetahuan menyeluruh tentang penataran guru dengan sistem PKG/SPKG
b.      Kepala sekolah mendukung untuk mengembangkan profesionalisme guru dengan system PKG/SPKG
c.       Kepala sekolah memiliki ketrampilan dalam mengolah penataran dengan PKG/SPKG
d.      Kepala sekolah memiliki ketrampilan menyampaikan materi dengan PKG/SPKG
2.      Khusus
Setelah mengikuti LKKS, kepala sekolah diharapkan dapat :
a.       Menjelaskan latar belakang penataran dengan system PKG/SPKG
b.      Menjelaskan pengertian PKG/SPKG
c.       Menjelaskan organisasi PKG/SPKG
d.      Termpil mengelola kegiatan PKG/SPKG
e.       Menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh instruktur dan guru indi pada PKG/SPKG
f.       Menjelaskan kegiatan yang dilaksanakan peserta PKG/SPKG
g.      Terampil memberikan motivasi kepada guru dalam meningkatkan profesionalismenya
h.      Dapat menjelaskan instrument-instrumen yang digunakan dalam mengelola PKG/SPKG
i.        Dapat melakukan pemantauan terhadap PKG/SPKG
j.        Dapat melakukan pemantauan terhadap guru-guru yang mengikuti PKG/SPKG

III.   MATERI PKG/SPKG
1.      Pengertian
a.       Pemantapan kerja guru ( PKG)
o   Salah satu system penataran guru dengan pola dari, oleh dan untuk guru
o   System penataran guru disebut pola system interservice
o   Inservice/LPK ( Latihan Persiapan Kerja)
o   On service/LDK ( Latian Dalam Kerja)
o   Putaran PKG : yang di dalamnya berupa in service/PKG dan on service/LDK yang di dalamnya ada pertemuan mingguanberjalan selama satu semester atau lebih kurang 16 minggu.
o   LPK 4 dan 10 : lebih dilaksanakan pada penyusunan program dan perangkat PKg tengah semester yang akan berjalan
2.      Tujuan PKG/SPKG
a.       Tujuan jangka panjang
Meningkatkan mutu efisiensi dan relevansi pengajaran
b.      Tujuan jangka pendek
1.      Agar guru memahami kurikulum
2.      Agar guru lebih menguasai materi pelajaran
3.      Untuk mengembangkan keterampilan dalam menyusun rancangan mengajar dan keterampilan melaksanakannya
4.      Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan dan menganalisa tes formatif
5.      Untuk memberikan pengalaman baru yang merangsang minat guru
6.      Untuk memberikan motivasi kepada guru dalam proses peningkatan mutu pendidikan
7.      Untuk mengumpulkan data dari lapangan dalam rangka mengembangkan materi untuk peningkatan mutu pendidikan
3.      Sasaran PKG/SPKG
Guru-guru SLTP/SMU negeri atau swasta yang mengajar bidang studi yang bersangkutanbaik yang berkelayakan maupun tidak.

IV.   PROGRAM DAN RENCANA PELAKSANAAN
1.      Penyebaran PKG dan SPKG
2.      Persiapan tenaga inti
3.      Persiapan bahan-bahan penataran
4.      Lokakarya evaluasi dan persiapan PKG
5.      Lokakarya persiapan sanggar PKG

V.      Organisasi PKG/SPKG
1.      Penanggungjawab pusat
a.       Pemegang kebijakan
b.      Tim teknis
c.       Konsultan nasional dan asing
d.      Pemimpin dan bendaharawan proyek/PKG pusat
2.      Penanggungjawab wilayah
a.       pemegang kebijaksanaan
b.      penanggungjawab program
c.       penanggungjawab SPKG
d.      penanggungjawab di sekolah
3.      Kegiatan  PKG/SPKG
a.       Kegiatan PKG
b.      Kegiatan PKG bersumber dan berdasarkan kurikulum/GBPP yang berlaku
c.       Kegiatan PKG mengarah kepada perbaikan belajar dan mengajar
d.      Kegiatan sanggar PKG
4.      Uraian kegiatan
1.      Pendalaman materi
2.      Revisi program
3.      Menyusun program mingguan
4.      Menyusun pokok uji
5.      Analisa butir soal
6.      Peer teaching
7.      Practice teaching ( khusus bahasa inggris )
8.      Evaluasi
9.      Strategi dan tindak lanjut
10.  Latihan kerja kepala sekolah

VI.   KESIMPULAN
1.      Keberhasilan peningkatan mutu pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas guru
2.      Kualitas guru dapat ditingkatkan dengan berbagai bentuk penataran
3.      Salah satu bentuk penataran yang dipandang paling baik saat ini adalah PKG/SPKG
4.      Berhasilnya PKG/SPKG dibutuhkan peran dan dukungan penujh kepala sekolah
5.      Kepala sekolah SLTP/SMU diberikan LKKS untuk berperan aktif mendukung PKG/SPKG
6.      Dalam LKKS diberikan materi latihan mengenai  PKG/SPKG berisi :
o   Pengertian
o   Dasar, tujuan dan sasaran
o   Program dan rencana pelaksanaan
o   Organisasi, kegiatan, evaluasi, dan dukungan kepala sekolah terhadap PKG/SPKG

No comments:

Post a Comment