Rangkuman Bab 1
URUTAN PROSES KERJA
GURU
I.
URUTAN
PROSES KERJA GURU
1.
Urutan
pertama
Kemampuan penguasaan materi pelajaran menjadi modal para guru dalam
menjalankan tugasnya. Seorang guru harus mengajarkan pelajaran sesuai dengan
keahlian menurut ijazahnya, selain itu seorang guru perlu mengajar dengan kiat
berikut :
a. Memobilisasi
kemampuan dan kemauan
b. Mengajar
berdasarkan program semester dan satpel
c. Mengajar
atas dasar prinsip
d. Menggunakan
media / alat bantu
e. Berdedikasi
tinggi
Catatan :
apabila guru dalam mengajar sesuai dengan bidang yang dikuasainya berdasarkan
ijazah dan dalam mengajar menggunakan kiat-kiat tersebut maka guru telah
berhasil menjalankan tugasnya, karena telah melaksanakan tugas dengan maju dan
terpadu.
2.
Ciri-ciri
seorang pemimpin yang diharapkan
a. Memiliki
fisik yang sehat
b. Berpengetahuan
luas tapi tidak identik dengan berpendidikan tinggi
c. Yakin
bahwa tujuan organisasi tercapai berkat kepemimpinannya
d. Mengetahui
sifat hakiki tujuan yang akan dicapai
e. Memiliki
gambaran yang luas dam menyeluruh terhadap segala aspek kegiatan organisasi
3.
Tipe-tipe
pemimpin
Ada 5 tipe
pemimpin yaitu :
1.
Tipe Pemimpin otokratis
( mementingkan diri sendiri )
2.
Tipe pemimpin
militeristis ( susah berintegrasi dengan bawahan )
3.
Tipe pemimpein
peternalistis ( bersifat seolah-olah paling )
4.
Tipe pemimpin
kharismatik ( memiliki daya tarik yang luar biasa )
5.
Tipe pemimpin
demokratis ( pemimpin paling tepat dalam berorganisasi modern ini )
4. Manajemen dan
profesionalisme
Yaitu
suatu ketrampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang
ditentukan sebelumnya dengan menggerakan orang lain dalam suatu organisasi.
Fungsinya
untuk perencanaan, pengorganisaian, penggerakan, dan pengawasan.
5. Profesionalisme
Berasal
dari kata professus yang artinya sumpah yang bersifat keagamaan.
Profesionalisme
mengandung makna :
1.
Adanya keahlian,
ditunjang oleh pengetahuan, wawasan, dan ketrampilan
2.
Adanya tanggungjawab
atas keahlian dan penerapannya
3.
Adanya perilaku
kolegial dan saling menghormati
6. Komunakasi manajemen
Organisasi
sebagai karya dari menejemen, di dalamnya ada pembagian tugas antara pemimpin
dan bawahan. Dalam organisasi terjadi komunikasi 3 dimensi, yaitu :
1.
Komunikasi vertikal :
komunikasi vertikal dari pimpinan kepada bawahan atau sebaliknya
2.
Komunikasi horizontal :
komunikasi antar bawahan atau bawahan dengan penanggungjawab
3.
Komunikasi eksternal : komunikasi
antara manajer dengan orang-orang di luar organisasi
7.
Penerapannya
di sekolah
Kegiatan menejemen di sekolah sudah
berjalan sejak lama tapi beberapa fungsi menejemen belum berjalan atau kadar
pelaksanaannya masih kurang.
Kepala sekolah sebagai supervisor perlu memonitoring kerja
guru, kunjungan kelas secara periodik, atau sewaktu-waktu mendadak.
8.
Analisis
staf dan karya staf yang paripurna
Pemimpin, manajer atau kepala
sekolah dibebani pekerjaan yang luar biasa banyak. Manajer harus mampu memanfaatkan
jasa staf berbentuk complete staf work, ia akan dapat mengambil keputusan jauh
lebih cepat dan akurat sekaligus terbebaskan dari beban kerja yang bersifat
rutin.
a. Arti
staf dalam menejemen modern
Staf
bertugas membantu pimpinan dalam menhadapi masalah konsepsional ataupun
operasional
b. Fungsi
analisis staf dan completed staf work
Dalam
pelaksanaan tugas, staf dalam membantu pimpinan menggunakan model-model,
teknik, format , instrument dan sebagainya. Salah satu metode yang digunakan
adalah metode pemecahan masalah, dalam hal ini diperlukan analisis staf.
II.
ANALISIS
STAF
Adalah
tatalaku dalam mengolah dan menyimpulkan data, fakta dan informasi untuk
menghasilkan saran dalam bentuk kertas kerja staf.
III.
COMPLETED
STAF WORK
Perwujudan bantuan staf yang baik adalah
completed staf work, yaitu suatu bentuk penyajian hasil karya staf secara
lengkap, dengan demikian pimpinan staf siap menyetujui.
1.
Penerapan
di sekolah
Kepala
sekolah dimungkinkan menunjuk pembantu kepala sekolah sebanyak 4 orang yaitu
: PKS urusan kurikulum, PKS urusan
kesiswaan, PKS urusan sarana, PKS urusan hubungan kerja dengan kelompok,
instansi, ormas, dll.
2.
Guru
dan profesionalisme
a.
Pemanfaatan peranan
guru
1.
Cirri-ciri seorang
pemimpin yang diterapkan kepadanya,
2.
Jadikanlah seorang guru
tipe pimpinan yang demokratis
3.
Fungsi manajemen
dihayati dan dilaksanakan dalam pengelolaan kelas
4.
Jadikanlah guru sebagai
staf kepala sekolah dalam kegiatan tertentu
b.
Profesionalisme
Akan besar manfaatnya jika seorang guru
memahami makna profesionalisme. Para guru akan memiliki kemampuan sebagai
berikut :
o
Mampu menguasai materi
pelajaran
o
Mampu merencanakan
proses belajar mengajar
o
Mampu melaksanakannya
o
Mampu melakukan
evaluasi
o
Mampu mendiagnosa
kesulitan siswa
o
Mampu melaksanakan
administrasi guru
3.
Siswa
dan hasil belajar
Agar kebutuhan belajar terpenuhi :
a.
Adakanlah guru yang
berkemampuan dan professional
b.
Gunakanlah kurikulum
yang berlaku
c.
Sediakan sarana dan
prasarana
d.
Laksanakan manajemen
secara tertib
e.
Pergunakan teknologi
yang mutahir
f.
Pergunakan dana yang ada
seefisien mungkin
g.
Sediakanlah sumber
belajar
h.
Lakukan pengawasan
kualitas belajar
i.
Adakanlah evaluasi yang
diselenggarakan oleh guru
IV. PEMANTAPAN
Dalam upaya optimalisasi komponen
sekolah, masih perlu dimantapkan dengan unsure penguat sebagai berikut :
1. Wawasan
wiyatamanggala
2. Kreativitaas
3. Loyalitas
V. CIRI KHAS
Adalah bentuk kegiatan sekolah, sebagai
kerjasama orang-orang aktif dan kreatif untuk menghasilkan sesuatu yang
bernilai lebih secara kualitatif dan kuantitatif.
Tujuannya
adalah :
a. Memupuk
semangat dan kerjasamasesama warga sekolah
b. Memupuk
rasa bangga terhadap situasi dan prestasi sekolah
c. Menumbuhkan
kreativitas untuk mewujudkan sekolah yang mandiri
Rangkuman Bab 2
PENGATURAN
WAKTU DALAM PENGELOLAAN PENGAJARAN
DI SEKOLAH ( CLASS SCHEDULING)
I.
PENGERTIAN
Class
scheduling adalah seluruh usaha, dilakukan oleh sekolah dan guru untuk
menggunakan waktu secara efektif dan efisien dengan perencanaan dan
pengorganisasian yang baik.
II.
TUJUAN
a. Tujuan
umum
Mengembangkan kemampuan, sikap dan
keterampilan professional guru untuk menggunakan waktu secara terjadwal,
efektif dan efisien.
b. Tujuan
khusus
1. Mengidentifikasi
masalah waktu dalam PMB secara efektif dan efisien
2. Membedakan
lima konsep waktu
3. Menyelesaikan
masalah waktu
4. Memprogramkan
pengisian jam kosong
5. Melaksanakan
kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien
6. Menyelesaikan
cara pengelolaan kelas
7. Menerima
pandangan baru ( system PKG/SPKG)
8. Menjabarkan
strategi pengajaran dalam PBM
9. Memprogramkan
pemanfaatan lab.
III.
MATERI
1.
Penyebab
terjadi masalah waktu
o Hari
efektif banyak terkurangi oleh kegiatan di luar kalender pendidikan
o Guru
terlambat masuk kelas
o Guru
mengajar tanpa program satuan pelajaran
o Guru
sering tidak hadir
o Waktu
luang tidak dimanfaatkan untuk ke perpustakaan
o Lab.
Belum dimanfaatkan secara maksimal
o Jadwal
pelajaran yang kurang efisien
o Guru
belum mampu mengalokasikan waksu sesuai waktu pada LKS
o Dll
2.
Lima
konsep waktu
a. Allotted
time ( waktu yang ditetapkan )
b. Available
time ( waktu yang tersedia )
c. Engaged
time ( available time – waktu mengelola kelas )
d. Academic
time ( engaged time – guru menegur siswa yang mengganggu )
e. Efficient
academic engaged time
Unsur
KBM yang effektif dan efisien yaitu adanya perencanaan dan pelaksanaan KBM
3.
Tolok
ukur CBSA
Ciri-ciri CBSA :
a. Kelas
dibagi kelompok
b. Pelajaran
diberikan dengan tugas berkelompok
c. Pelajaran
dilaksanakan dengan berdiskusi
d. Siswa
dapat belajar dengan lembaran tugas
e. Hasil
karya siswa dipajang
f. Hasil
kerja kelompok dibahas bersama
g. Menggunakan
metode yang bervariasi
Untuk membedakan kadar keaktifan siswa, Mc. Keachie
mengemukakan 7 dimensi untuk KBM yaitu :
1. Partisipasi
siswa dalam menentukan tujuan KBM
2. Partisipasi
siswa dalam melaksanakan KBM
3. Keeratan
hubungan kelas sebagai kelompok
4. Penerimaan
guru terhadap perbuatan siswa yang kurang relevan
5. Kesepakatan
yang diberikan kepada siswa untuk mengambil keputusan
6. Jumlah
waktu yang digunakan untuk menangani permasalahan pribadi siswa
Rangkuman Bab 3
PEMANTAPAN KERJA GURU ( PKG / SPKG )
I.
LATAR
BELAKANG
Untuk
meningkatkan mutu pendidikan pemerintah melakukan beberapa program yang
dilaksanakan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan yang ditangani oleh Dikmenum
yaitu membangun gedung-gedung baru sebagai sarana pendidikan, menambah
buku-buku perpustakaan, meningkatkan profesionalisme guru dan kepala sekolah.
Untuk
meningkatkan profesionalisme guru pemerintah mengadakan berbagai penataran.
Dari 3 penataran yang dilakukan dikmenum penataran guru dengan system PKG/SPKG
adalah yang terbaik.
Ruang
lingkup PKG adalah tingkat provinsi atau regional sedangkan SPKG ruang
lingkupnya Kabupaten/Kota. Kepala Sekolah sebagai penanggungjawab UPT baik
sebagai penyelenggara SPKG maupun bukan.
Kegiatan
Latihan Kerja Kepala Sekolah ( LKKS ) merupakan salah satu usaha untuk menunjang
kelangsungan hidup PKG/SPKG dan penatarannya dalam menunjang profesionalisme
guru.
II.
TUJUAN
1.
Umum
a. Kepala
sekolah memiliki pengetahuan menyeluruh
tentang penataran guru dengan sistem PKG/SPKG
b. Kepala
sekolah mendukung untuk mengembangkan profesionalisme guru dengan system
PKG/SPKG
c. Kepala
sekolah memiliki ketrampilan dalam mengolah penataran dengan PKG/SPKG
d. Kepala
sekolah memiliki ketrampilan menyampaikan materi dengan PKG/SPKG
2.
Khusus
Setelah
mengikuti LKKS, kepala sekolah diharapkan dapat :
a. Menjelaskan
latar belakang penataran dengan system PKG/SPKG
b. Menjelaskan
pengertian PKG/SPKG
c. Menjelaskan
organisasi PKG/SPKG
d. Termpil
mengelola kegiatan PKG/SPKG
e. Menjelaskan
kegiatan yang dilakukan oleh instruktur dan guru indi pada PKG/SPKG
f. Menjelaskan
kegiatan yang dilaksanakan peserta PKG/SPKG
g. Terampil
memberikan motivasi kepada guru dalam meningkatkan profesionalismenya
h. Dapat
menjelaskan instrument-instrumen yang digunakan dalam mengelola PKG/SPKG
i.
Dapat melakukan
pemantauan terhadap PKG/SPKG
j.
Dapat melakukan pemantauan
terhadap guru-guru yang mengikuti PKG/SPKG
III.
MATERI
PKG/SPKG
1.
Pengertian
a. Pemantapan
kerja guru ( PKG)
o Salah
satu system penataran guru dengan pola dari, oleh dan untuk guru
o System
penataran guru disebut pola system interservice
o Inservice/LPK
( Latihan Persiapan Kerja)
o On
service/LDK ( Latian Dalam Kerja)
o Putaran
PKG : yang di dalamnya berupa in service/PKG dan on service/LDK yang di
dalamnya ada pertemuan mingguanberjalan selama satu semester atau lebih kurang
16 minggu.
o LPK
4 dan 10 : lebih dilaksanakan pada penyusunan program dan perangkat PKg tengah
semester yang akan berjalan
2.
Tujuan
PKG/SPKG
a. Tujuan
jangka panjang
Meningkatkan mutu efisiensi dan
relevansi pengajaran
b. Tujuan
jangka pendek
1. Agar
guru memahami kurikulum
2. Agar
guru lebih menguasai materi pelajaran
3. Untuk
mengembangkan keterampilan dalam menyusun rancangan mengajar dan keterampilan
melaksanakannya
4. Untuk
meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan dan menganalisa tes formatif
5. Untuk
memberikan pengalaman baru yang merangsang minat guru
6. Untuk
memberikan motivasi kepada guru dalam proses peningkatan mutu pendidikan
7. Untuk
mengumpulkan data dari lapangan dalam rangka mengembangkan materi untuk
peningkatan mutu pendidikan
3.
Sasaran
PKG/SPKG
Guru-guru
SLTP/SMU negeri atau swasta yang mengajar bidang studi yang bersangkutanbaik
yang berkelayakan maupun tidak.
IV.
PROGRAM
DAN RENCANA PELAKSANAAN
1. Penyebaran
PKG dan SPKG
2. Persiapan
tenaga inti
3. Persiapan
bahan-bahan penataran
4. Lokakarya
evaluasi dan persiapan PKG
5. Lokakarya
persiapan sanggar PKG
V.
Organisasi
PKG/SPKG
1. Penanggungjawab
pusat
a. Pemegang
kebijakan
b. Tim
teknis
c. Konsultan
nasional dan asing
d. Pemimpin
dan bendaharawan proyek/PKG pusat
2. Penanggungjawab
wilayah
a. pemegang
kebijaksanaan
b. penanggungjawab
program
c. penanggungjawab
SPKG
d. penanggungjawab
di sekolah
3. Kegiatan PKG/SPKG
a. Kegiatan
PKG
b. Kegiatan
PKG bersumber dan berdasarkan kurikulum/GBPP yang berlaku
c. Kegiatan
PKG mengarah kepada perbaikan belajar dan mengajar
d. Kegiatan
sanggar PKG
4. Uraian
kegiatan
1. Pendalaman
materi
2. Revisi
program
3. Menyusun
program mingguan
4. Menyusun
pokok uji
5. Analisa
butir soal
6. Peer
teaching
7. Practice
teaching ( khusus bahasa inggris )
8. Evaluasi
9. Strategi
dan tindak lanjut
10. Latihan
kerja kepala sekolah
VI.
KESIMPULAN
1. Keberhasilan
peningkatan mutu pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas guru
2. Kualitas
guru dapat ditingkatkan dengan berbagai bentuk penataran
3. Salah
satu bentuk penataran yang dipandang paling baik saat ini adalah PKG/SPKG
4. Berhasilnya
PKG/SPKG dibutuhkan peran dan dukungan penujh kepala sekolah
5. Kepala
sekolah SLTP/SMU diberikan LKKS untuk berperan aktif mendukung PKG/SPKG
6. Dalam
LKKS diberikan materi latihan mengenai PKG/SPKG
berisi :
o Pengertian
o Dasar,
tujuan dan sasaran
o Program
dan rencana pelaksanaan
o Organisasi,
kegiatan, evaluasi, dan dukungan kepala sekolah terhadap PKG/SPKG
No comments:
Post a Comment